Selasa, 07 Mei 2013

Tugas Psikolinguistik 2013
Foto diambil pada hari Selasa, 7 mei 2013
SDN PABELAN 03
Kecamatan kartasura
Mendungan, Pabelan, Kartasura, Sukoharjo 








SMP NEGERI 2 KARTASURA
Sebagai Sekolah Standar Nasional
Jl. Achmad Yani No. 320 Pabelan Kartasura
Telp. 0271-715571 KP 57162


Kamis, 07 Maret 2013

Kala Sore Cerah

sore yang cerah menghibur hati yang sendiri
akan hadir dalam embun sore hari yang menemani
suara-suara berserabutan menjelma seperti kentongan
nak lara jangan ikut tuk lanjut bagai selam bayang

frase, klausa, kata, kalimat, paragraf, dan wacana
bertalut seri membuka cahaya indah pandangan
muda, remaja, tua, dan renta hingga menjelang
mungkinkah kau turutkan hidup bagai selampangan

merah, putih, hitam, hijau, biru membayang
samar hidup penuh khayalan yang terbayang
lemah, kuat, tangguh, dan perkasa hanya impian
kata keyakinan membuat harapan tuk masa depan
kuat kuat dan semangat
maju maju dan pantang mundur
lihat lihat dan pahami
jalan jalan dan lakukan
bisa bisa kita lakukan
indah indah dan bahagia pada akhirnya

mundur mundur dan hancur
ragu ragu dan tak sampai
benci benci dan bertahan
hilang hilanglah harapan yang diimpikan dan dicita-citakan

penuh gejolak tuk melangkah
penuh cobaan tuk dapatkan impian
pantang menyerah masa depan luas membentang
hadirkan senyuman kebahagian dan pesona masa depan

Minggu, 08 Juli 2012

TUGAS AKHIR MEMBACA KOMPREHENSIF

CIKAL BAKAL KERAJAAN MATARAM
Judul             : Senopati Panembahan : Geger Ramalan  Sunan Giri
Penulis         : Gamal Handoko
Penerbit       : Diva Press
Kota Penerbit  : Yogyakarta
Tahun terbit     : 2009
Tebal              : 400 halaman
Harga             : -

Buku Novel ini seperti kelanjutan dari novel Jaka Tingkir; Jalan Berliku Menjemput Wahyu. Dimana prabu Hadiwijaya belum berkuasa dan kerajaan Pajang belum berdiri.
       Ki pamanahan merasa kecewa berat karena hadiah sayembara ketika mengalahkan Arya Penangsang yaitu tanah mataram belum juga diberikan sultan Pajang Hadiwijaya (Jaka Tingkir), padahal Ki Penjawi yang membantu ki Pamanahan mengalahkan Arya Penangsang sudah menerima tanah pati, Sultan Hadiwijaya seperti mengulur-ulur untuk memberikannya. Beliau teringat bahwa wirayatuya sunan Giri bahwa akan lahir “Matahari Perkasa” yang akan menyaingi dirinya, sehingga ia enggan memberikan hutan mentaok (mataram) kepada Ki Pamanahan. Akan tetapi, masalah itu diketahui oleh Sunan Kalijaga yang tidak lain adalah guru mereka berdua. Dengan mediasi Sunan Kalijaga akhirnya hutan mentaok diberikan kepada Ki Pamanahan, disertai janji setia Ki Pamanahan terhadap Sultan Hadiwijaya sampai akhir hayatnya. Tetapi janji itu berlaku untuk dirinya dan Sultan Hadiwijaya saja, tidak berlaku bagi anak keturunan Ki Pmanahan.
       Akhirnya setelah kepastian tanah tanah mataram diberikan kepadanya, Ki Pamanahan beserta keluarga, dan kerabat Sela berpindah ke hutan mentaok. Setelah sampai tujuan mereka bekerja keras membersihkan hutan untuk membuat perkampungan, ladang, sawah, dan sebagainya. Ternyata tanah mataram begitu subur, sehingga mataram menjadi terkenal. Orang-orang pun berdatangan untuk tinggal di mataram, tentunya dengan seizin Ki Pamanahan selaku pimpinan mataram waktu itu.
       Sepeninggal Ki Pamanahan tampuk kepemimpinan mataram diberikan kepada Danang Sutawijaya (putra Ki Pamanahan sekaligus anak angkat Sultan Hadiwijaya). Akhirnya ia diberi gelar Senapati Ing Alaga sayidin Natagama oleh Sultan Hadiwijaya. Di tangan Danang Sutawijaya mataram menjadi maju dan makmur, bahkan kekuatan tentara dan pertahanan mataram pun dilakukannya. Senapati pun berusaha mewujudkan Wirayatuya Sunan Giri, yang menguasai seluruh tanah jawa, seperti Pajang, Giri, Bang Wetan, Kediri, Madiun, dan lainnya.
       Perlawanan pun dilakukan oleh mataram ketika menghadang rombongan prajurit Pajang yang membawa Adipati Mayang (saudara ipar) senapati yang akan dibuang ke wilayah Asem Arang pesisir utara Jawa. Dengan bantuan Pagelen dan Kedu akhirnya Adipati Mayang pun bebas. Akan tetapi, prajurit pajang yang selamat segera melaporkan ke Sultan Hadiwijaya, beliau pun murka dan berusaha menyerang pajang. Penyerangan itupun urung dilakukan, karena berbagai kejadian alam dan hadiwijaya teringat, bahwa yang akan menyerang Mataram akan mendapatkan bilahi. Dalam perjalanan pulang beliau terjatuh dari tunggangan gajahnya dan beliau jatuh sakit akhirnya tak lama kemudian wafat.
       Sepeninggal Hadiwijaya tampuk kekuasaan Pajang diberikan kepada Adipati Pengiri (demak), atas usul Sunan Kudus. Akan tetapi, terpilihnya Adipati Pengiri, tidak disetujui oleh semua pejabat yang hadir saat itu. Mereka lebih memilih Pangeran Benawa sebagai keturunan sah Sultan Hadiwijaya. Sunan Kudus lebih memilih untuk menaruh Pangeran Benawa menjadi Adipati Jipang. Pada masa kepemimpinan Adipati Pengiri, Pajang menjadi tidak aman banyak terjadi perampokan, pembunuhan, pemerkosaan, dan bahkan rakyat pajang menjadi menderita karena kesewenang-wenangan Adipati Pengiri. Pangeran Benawa (Jipang) dan Senapati Ing Alaga bergabung untuk menyerang pajang karena keprihatinannya atas keadaan rakyat pajang. Mereka pun menyusun rencana dan mempengaruhi para prajurit pajang untuk membantu Jipang dan Mataram. Dengan bantuan para prjurit pajang sendiri akhirnya Pajang dapat ditaklukkan dan Adipati Pengiri dibuang ke tempat asalnya yaitu Demak. Pangeran Benawa akhirnya diangkat menjadi Sultan Pajang.
        Senopati akhirnya kembali ke Mataram dan mendirikan kesultanan dibantu Ki Juru Mertani sebagai paman sekaligus penasehatnya, dia pun meluaskan daerah taklukkannya dengan dibantu para sekutu yang mengabdi ke Mataram, termasuk Pajang juga didalamnya. Daerah kekuasaan Mataram pun semakin luas. Pada saat penyerbuan ke Bang Wetan, daerah yang  tidak mau takluk pada Mataram. Senapati jatuh sakit dan berpesan kepada Adipati Mandakara (paman) dan Mangkubumi untuk menunjuk Mas Jolang salah satu anaknya untuk menggantikannya, senapati pun berujar agar Adipati mengawasi Mas Jolang tetap mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran bagi rakyat Mataram, menjadikan Mataran kian baik, kian kuat perkasa ditangannya. Dikatakan bahwa Mas Jolang yang kelak akan menurunkan raja agung Mataram.(hal, 394)
        Novel ini bisa membawa pembaca ikut dalam alur cerita, dapat juga dijadikan referensi bagi pembaca yang ingin mengetahui tentang sejarah Jawa, cerita menarik, bahasa juga mudah dipahami. Cerita juga mengajarkan bahwa dalam usaha apapun kita tidak boleh lupa untuk berdoa, berdzikir, bertawakal, dan selalu berikhtiar kepada Allah Swt sebagai penguasa alam semesta, sehingga akan mendapatkan ganjaran yang pantas sesuai dengan perbuatannya.
       Berbagai kelemahan pun terdapat dalam novel ini, bahwa banyak istilah Jawa yang tidak dimengerti oleh pembaca seperti kata bilahi, lawungan, wanti-wanti, kajineman, tpa ngeli, sreti, prunan, palimbahan, dan masih banyak yang lainnya. Dalam cerita banyak terjadi kontradiktif penokohan senopati satu sisi menceritakan kebaikan dan kemurahan hati senopati, disisi yang lain kelicikan, kekurang ajaran, dan keculasan senopati banyak kita temui disini. Melihat kejadian demikian, sejarah yang ditulis sepertinya lebih memihak kepada penguasa, ketika ditulis.
       Seperti yang diketahui bahwa peran Ki Juru Mertani dalam cerita juga sangat dominan dan tetap eksis dari zaman Demak, Pajang hingga Mataram.

Rabu, 13 Juni 2012

KETENANGAN JIWA

KETENTRAMAN


Rindu yang berkobar
Sakit yang dirasakan
Hancur impian
Hangus kenangan
Hitam pandangan
Keruh pikiran
Hancurkan semua rasa
Bunuh biduk kerana
Luluh lantakkan  semua
Pedih semua tanpa guna
Siramilah wahai ketenangan
Jiwa yang selalu mengerang
Akan hidupnya ketiadaan
Bangunlah impian tuk masa depan



Kamis, 07 Juni 2012


ANALISIS KEBUTUHAN PEMBELAJARAN DAN ANALISIS PEMBELAJARAN DALAM DESAIN SISTEM PEMBELAJARAN

Zaenal Abidin
Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta, Jl. Ahmad Yani, Tromol Pos I, Pabelan Kartasura, Surakarta 57102 Telp (0271) 717417, 719483 (Hunting) Faks. (0271) 715448. website: http// www.ums.ac.id Email: ums@ums.ac.id

ABSTRAK
     Desain pembelajaran dimulai dengan identifikasi masalah pembelajaran. Analisa kebutuhan adalah cara yang efektif untuk mengidentifiaski masalah-masalah yang muncul dalam sebuah organisasi pembelajaran, terutama bila perancangannya atau dalm mendesain pembelajaranyya tidak begitu akurat. Analisa kebutuhan dapat mengidentifikasi enam jenis kebutuhan; normative, comparative, felt, expressed, autisipated and critical accident.Analisa tujuan bisa menggunakan analisa kebutuhan maupun bantuan pembelajaran: proses analisa tujuan pertama mengidentifikasi tujuan dan menetapkan, memilih, membuat prioritas. Maka dalam permasalahan pembelajaran (Intructional Problem) paling tidak memperhatikan tiga hal yaitu pertama sikap yang diharapkan (Performance Assessment). Kedua, menganalisa tujuan dan ketiga kebutuhan pembelajaran (Needs Assessment/Analysis) masihkah sikap-sikap itu sesuai dengan tujuan yang relevan itu juga sesuai dengan kebutuhan itu sendiri?

Kata Kunci: Pembelajaran, desain
Sumber : http://eprints.ums.ac.id/469/

Reproduksi
   
     Analisa kebutuhan dalam desain pembelajaran dibutuhkan di pendidikan dan merupakan cara yang efektif untuk menganalisa, mengidentifikasi masalah-masalah yang ada dan berkembang dalam suatu kelompok maupun organisasi pembelajaran pendidikan. Analisa kebutuha dapat berguna apabila suatu desain atau rancangan pendidikan tidak akurat, efektif, dan kreatif dalam meningkatkan pembelajaran. Analisa kebutuhan disini ada enam kebutuhan yaitu, kebutuhan normative, kebutuhan komparatif, kebutuhan felt, kebutuhan expressed, autisipated, dan critical accident. Tujuan analisa pembelajaran dapat bermanfaat mengetahui identifikasi masalah, menetapkan pembelajaran efektif, memilih metode yang sesuai, dan prioritas pembelajaran yang diajarkan. Dari berbagai permasalahan pembelajaran memperhatikan tiga hal, pertama sikap yang diharapkan (pencapaian sikap), kedua analisa tujuan (pencapaian hasil), dan ketiga kebutuhan pembelajaran. Kesesuaian dan tujuan yang relevan dari pembelajaran disesuaikan dengan jenis kebutuhan pembelajaran itu sendiri.
Kata kunci : pembelajaran, desain.

Sabtu, 10 Maret 2012

APA ITU PENDIDIKAN KARAKTER ?


Judul Buku: Pendidikan Karakter "membangun peradaban bangsa"
Pengarang : Prof. Dr. M.Furqon Hidayatullah, M.Pd.
Tahun Terbit : 2010
Penerbit : Yuma Pustaka
 OPINI

APA PENDIDIKAN KARAKTER ITU ?
Bicara mengenai pendidikan dan karakter, apakah saling berkaitan atau tidak kita semua tahu bahwa pendidikan dan karakter itu sangat penting bagi pendidikan peserta didik untuk bisa berfikir lebih baik dan merupakan bekal dimasa depannya. Tapi seperti yang terjadi sekarang ini tidak seperti yang diharapkan, banyak peserta didik yang menyalahgunakan pendidikan dan bahkan mencemari pendidikan itu sendiri. seperti para oknum-oknum yang mementingkan pendidikan itu untuk kepentingan pribadi, memperkaya diri, semua itu merupakan masalah yang terjadi sekarang ini. Kita perlu menerapkan pendidikan karakter dan menerapkannya pada sekolah-sekolah dan perguruan tinggi bagi peserta didik. Karena mereka adalah generasi masa depan bangsa yang akan membangun bangsa menjadi lebih baik semua hal ini perlu diterapkan sejak dini dari tingkat TK, SD, SMP, SMA, dan perguruan tinggi. Dalam hal ini diperlukan kerjasama Dari pendidik bak tingkat sekolah maupun perguruan tinggi. Untuk membentuk karakter setiap peserta didik dengan membangun karakter peserta didik itu sendiri. Kita semu tahu bahwa setiap peserta didik memiliki karakter yang berbeda –beda. Peran pendidik dalam membangun potensi yang dimiliki setiap peserta didik dengan cara mengajar, mendidik, membimbing, melatih, mengarahkan, menilai, dan mengevaluasi siswanya.
Diatas semua itu para peserta didik perlu dibekali dengan moral, etika, dan estetika dalam kehidupan pendidikannya. Baik dirumah sekolah dan di masyarakat peran keluarga sangat penting dalam membangun moral, etika , dan estetika peserta didik.  Hal penting dari semua itu adalah pendidikan agama bagi peserta didik tanpa agama semua hal itu akan percuma dan sia-sia. Peran agama itu mutlak dan tidak bisa ditoleransi sebagai pembentuk kepribadian peserta didik yang benar-benar berkarakter (bermoral, beretika, dan berestetika). Di dunia mahasiswa sendiri, sekarang banyak mahasiswa yang tidak berkarakter, dalam pengamatan mahasiswa hanya kuliah dan pulang saja tidak memanfaatkan waktu yang dimiliki untuk kegiatan yang bermanfaat. Apakah gelar mahasiswa hanya untuk formalitas saja atau hanya untuk kesenangan semata, seharusnya sebagai mahasiswa kita harus bisa berfikir kritis dan kreatif. Kita harus bisa berfikir buat apa kita kuliah ? untuk apa kita menghabiskan banyak uang untuk kuliah ? kalau bukan untuk menjadi pintar, cerdas, untuk kehidupan yang lebih baik di masa depan, membanggakan keluarga , mencerdaskan bangsa, negara, dan agama. Atas apa yang telah kita peroleh dari pendidikan yang kita lakukan itu. Saya kira kita harus introspeksi atas apa yang kita lakukan untuk hal yang lebih baik lagi. Menjadi mahasiswa yang berkarakter itu harus bisa mengenali potensi diri dan lingkungan, komitmen tinggi dan loyalitas, kemandirian dan kerjasama, kreativitas dan inovasi, dan PALUGADA (apa loe mau gua ada) artinya kita tidak pernah mengeluh dan putus asa atas apa yang kita jalani dan kita rasakan. Kita haarus berjuang demi masa depan yang lebih baik dan berguna.